Kamis, 29 Mei 2025
Dalih Usia
Minggu, 25 Mei 2025
Membangun Kewirausahaan: Fondasi Kemajuan Bangsa
Melihat Karya Seni dengan Cara yang Lebih Luas
Selasa, 20 Mei 2025
Mengenal Data Biometrik: Lebih dari Sekadar Sidik Jari
Senin, 19 Mei 2025
Facebook di Mata Ilmuwan: Lebih dari Sekadar Tempat Nongkrong Digital
Alegori dan Anekdot
Sabtu, 17 Mei 2025
"Catatan Digital" Raqib Atid
Rabu, 07 Mei 2025
Lama Tak Ngumpul
Algoritma: Bukan Hanya Milik Dunia Internet
Mengenal Kayu Bulin
Selasa, 06 Mei 2025
Apa Itu Kebudayaan?
Senin, 05 Mei 2025
Dua Pilihan Hidup: Kekayaan atau Kedamaian Pikiran?
Epistemologi Rasional
Jika Kita bisa Membaca maka Kita bisa Menulis
“menulis adalah keterampilan sekolah dasar”.
Bersahabat Dengan Pertanyaan
Mengarang atau menulis merupakan media untuk belajar dan mengajar bagi diri penulis maupun bagi pembaca. Menjadi penulis, belajarlah untuk bersahabat dengan pertanyaan. Pertanyaan adalah senjata, kata tanya adalah pelurunya. Ada 6 jenis pertanyaan standar dalam jurnalistik atau yang saya sebut pertanyaan linguistik. Seorang konsultan, Dean Roam, menggunakan daftar pertanyaan yang sedikit berbeda dalam bentuk pemikirn visual, yaiu menggunakan sedikit kata tetapi banyak gambar dan simbol untuk merepresentasikan setiap pertanyaan dan jawabannya. Manfaatkan kedua metode ini untuk memperkaya cara dalam mengumpulkan data dan informasi untuk karya tulis. Lakukan latihan secara teratur untuk mengggunakan senjata pertanyaan sehingga menjadi kebiasaan yang natural.
- Pemikiran visual menggabungkan pertanyaan apa dan siapa dalam satu paket karena kedua hal ini hubungannya sangat dekat. Penggabungan ini tidak multak, hanya dalam formulasi yang dibuat Dan Roam, dia menggabungkan kedua pertanyaan itu sekaligus. Pertanyaan standar jurnalistik memisahkan antara pertanyaan apa dan siapa, walaupun dalam prakteknya juga tidak jauh berbeda seperti metode pemikiran visual.
- Pemikiran visual secara eksplisit menggunakan pertanyaan berapa banyak? (how many/how much) untuk menanyakan data yang bersifat angka-angka dan pengukuran. Pertanyaan jurnalistik sebenarnya juga menanyakan aspek ini, hanya dalam rumusan 5w+1h tidak dinyatakan secara eksplisit.
- Pertanyaan pemikiran visual dirancang untuk menyederhanakan kata-kata ke dalam bentuk simbol dan gambar sederhana sehingga dapat dilihat oleh mata. Penggunaan gambar, simbol dan warna menyebabkan otak kanan teraktivasi dengan baik dan digunakan secara baik dalam pemikiran visual. Pertanyaan jurnalistik dirancang dalam format linguistik, dituangkan dalam bentuk tulisan bersifat linier dan kronologis sehingga merupakan pekerjaan belahan otak kiri. Pertanyaan pemikiran visual lebih holistik dan “bisa sekali lihat”.
- Siapa (Who). Pertanyaan APA, digunakan untuk mencari jawaban tentang orang. Pertanyaannya bisa seperti: siapa yang menjadi penyebab masalah? Siapa yang menyaksikan peristiwa? Siapa yang terlibat? Siapa yang menjadi korban? Siapa yang bertanggungjawab, dan sebagainya.
- Apa (What). Pertanyaan APA, mencari jawaban dari masalah yang berhubungan dengan benda atau materi. Bentuk pertanyaannya dapat berupa: Apa yang terjadi? Apa masalahnya? Apa yang disaksikan? Apa yang tidak nyaman? Dan sebagainya.
- Berapa banyak? (How many/How much). Pertanyaan BERAPA BANYAK , berhubungan dengan angka-angka dari hasil pengukuran dan penghitungan. Bentuk pertanyaannya dapat berupa: Berapa banyak yang terlibat? Berapa lama? Berapa beratnya? Apakah sejumlah X ini cukup? Berapa kekurangan Y? Berapa lama waktunya? Berapa suhunya? Dan sebagainya.
- Kapan (When?). Pertanyaan KAPAN, berhubungan dengan waktu, krologis kejadian, dan penjadwalan. Bentuk pertanyaannya seperti: kapan persisnya peristiwanya terjadi? Kapan persisnya akan dilakukan? Kapan kegiatan ini dimulai? Kapan akan berakhir? Dan sebagainya.
- Di mana (Where). Pertanyaan DI MANA, berhubungan dengan lokasi, tempat, posisi, atau arah dalam ruang dan waktu. Bentuk pertanyaannya dapat berupa: Di mana kita berada sekarang ?(dalam ruang dan waktu), Kemana kita akan menuju? (dalam ruang dan waktu), Di bagian mana masalahnya? Di mana bagian yang penting? Di mana yang kurang penting? Di mana yang berpengaruh? Dimana yang kurang berpengaruh? Dan sebagainya.
- Bagaimana (How). Pertanyaan BAGAIMANA berhubungan dengan proses, cara, modus terjadinya sesuatu, hal-hal yang saling mempengaruhi satu dengan lainnya, atau hubungan sebab-akibat. Bentuk pertanyaannya dapat berupa: Bagaimana cara melakukannya? Bagaimana jika ini tidak dilakukan? Bagaimana jika tidak seluruh kegiatan ini dilakukan, apakah ada pengaruhnya? Jika cara ini dirubah dapatkan merubah hasilnya?
- Mengapa (Why). Pertanyaan MENGAPA ini berhubungan dengan gambar besar dan keseluruhan tentang subjek atau masalah yang akan ditulis. Pertanyaan ini sebenarnya gabungan dari pertanyaan-pertanyaan sebelumnya yang membaur menjadi satu, mengarah ke inti masalah sehingga dapat dilihat secara utuh dari berbagai sisi. Pertanyaan ini berhubungan dengan mencari alasan yang mendalam, mencari akar dari masalah, alasan kuat yang mendasari sebuah tindakan atau peristiwa. Bentuk pertanyaan ini dapat berupa : Mengapa melakukan itu dan bukan ini? Apakah hal itu/tindakan itu benar? Apakah sebaiknya melakukan tindakan lain? Jika perlu mengubah, apakah ada pilihan? Dan sebagainya.
- Pahamilah maksud dari setiap pertanyaan yang direpresentasikan kata tanya seperti yang telah diuraikan sebelumnya.
- Berlatih setiap hari mengajukan pertanyaan pada orang di sekelilling kita, mulai dari orang terdekat. Ajukan pertanyaan secara ramah dan alami tentang topik yang ringan dan tidak menyinggung SARA maupun ego dan harga diri orang yang ditanya. Dengarkan dengan seksama, belajarlah menjadi pendengar yang baik. Jangan terlalu banyak berbicara, biarkan orang lain yang berbicara, tugas kita hanya memancing orang lain agar mengeluarkan apa yang dipikirkannya atau apa yang menjadi masalahnya. Beri penghargaan dan pujian atas apa yang diungkapkannya. Jangan memaksa karena tujuannya hanya untuk berlatih mengajukan pertanyaan sehingga pada akhirnya menjadi kebiasaan baru yang natural.
- Bacalah berbagai sumber bacaan seperti koran, majalah atau novel. Bacalah sambil mengajukan pertanyaan 5W+1H ditambah pertanyaan how many dan how much. Coba temukan jawabannya dalam setiap bagian dari kalimat yang kita baca.
- Gunakan pemikiran visual. Gantilah kalimat pertanyaan dengan gambar-gambar dan simbol yang mewakili pertanyaan dan jawaban. Pelajari metode ini, antara lain dalam buku yang ditulis Dan Roam. Penggunaan pertanyaan jurnalistik-linguistik dan pertanyaan metode pemikiran visual akan dapat menyeimbangkan penggunaan belahan otak kiri dan kanan.
Keterampilan Menulis
Motivasi dan Latihan
Membaca buku tentang menulis atau mempelajari teori tentang menulis adalah penting tetapi itu saja tidak cukup. Pengetahuan yang didapat itu hanya tentang cara menulis. Untuk menjadi penulis dibutuhkan langkah selanjutnya yaitu praktek menulis. Latihan menulis secara teratur yang akan menjadikan kita penulis. Kuncinya adalah latihan penuh semangat, tanpa kenal lelah.
Faktor yang tak kalah penting adalah motivasi. Kekuatan penggerak yang berasal dari dalam diri menjadi faktor penentu apakah seseorang akan menjadi penulis atau tidak. Motivasi yang kuat akan membuat seseorang "tahan banting" untuk terus berproses hingga tercapai cita-cita menjadi penulis. Minat dan hasrat yang kuat disertai rasa cinta yang mendalam sangat dibutuhkan untuk menuntaskan proses menjadi penulis.Carilah alasan terdalam, alasan sangat kuat yang dapat menjawab pertanyaan dari diri sendiri mengapa ingin menjadi penulis. Temukan motivasi paling kuat itu, jadikann sebagai sumber semangat untuk berproses, terus berlatih hingga mencapai kemahiran dalam menulis.
Alat dan Media yang dibutuhkan
Sebenarnya tidak dibutuhkan banyak alat untuk menjadi penulis. Otak dengan pancaindera serta anggota tubuh yang sudah dianugerahkan Tuhan adalah alat yang paling penting. Aset utama yang tak ternilai harganya adalah otak berikut pancaindera dan anggota tubuh yang digunakan untuk menulis. Perlengkapan lainnya hanya penujang. Jadi, langkah pertama yang dibutuhkan adalah menjaga kesehatan dan keselamatan aset yang luar biasa ini, mengisi dan menggunakannya dengan teratur hingga dapat bekerja pada kondisi terbaik.
Seiring perkembangan jaman dan kemajuan teknologi, setiap jaman memberikan kemudahan tertentu. Mulai dari jaman tullisan pada media batu, pelelah daun dan tulang belulang, lalu era pensil dengan selembar kertas, kemudian era mesin ketik hingga munculnya era komputerisasi maka kegiatann berproses ini semakin dipermudah oleh setiap perubahan jaman.
Jaman sekarang, proses ini dimudahkan dengan berbagai macam tools untuk membantu kita menulis. Proses melatih diri ini semakin dipermudah dengan lahirnya teknologi internet. Munculnya Jejaring Sosial dan Media Blog seperti ini sangat membantu kita berproses. Kita bisa berlatih dengan menulis apa saja yang menjadi minat kita lalu mengirimnya ke media jejaring sosial atau media blog.Teruslah berproses. Lakukan latihan menulis berbagai hal yang menjadi perhatian dan minat kita setiap hari. Temukan movitasi paling kuat yang menjadi alasan mengapa ingin menulis. Manfaatkan jejaring sosial dan media blog untjuk menerbitkan tulisan.[]
- Ditulis : JAAFAR
- Editor : JNB
Tulisan terkait:
Jika Kita bisa Membaca maka Kita bisa Menulis
Bersahabat dengan Pertanyaan
Paling Berharga
Apa yang paling berharga di diri manusia? Mungkin jawabannya beragam, tidak mesti sama bagi setiap orang.
Menurut saya, hal paling berharga dalam diri seseorang adalah pikiran. Ya, pikiran.
Sebabnya? Pikiran lah yang membedakan manusia dengan binatang. Pikiran adalah ciri khas manusia. Pikiran adalah karunia dari sang Maha Pencipta. Pikiran adalah amanah dari sang Maha Pencipta.
Ada tiga hal yaitu terkait dengan pikiran: otak, pikiran, dan pemikiran. Otak (brain) adalah perangkat keras. Pikiran (mind) tidak merujuk pada organ fisik melainkan pada bagian yang kita pikir, rasakan dan sadari dari dunia. Bila otak adalah hardware maka pikiran adalah software. Pemikiran adalah hasil kolaborasi antara brain dan mind yang disebut thought.
Catatan mikro ini tentu tidak membahas secara mendalam tentang brain, mind, dan thought. Melainkan hanya menyampaikan tentang peran pikiran kaitannya dengan sukses.
Sukses adalah kata yang sangat menggoda. Bikin penasaran. Setiap orang punya pendapat dan pandangan tentang sukses. Kaitan pikiran dan sukses itulah yang ingin disampaikan dalam catatan kecil ini.
bersambung...