Menulis sesungguhnya bisa dilakukan siapa saja. Secara potensial, setiap orang bisa menulis sebagaimana halnya berbicara. Namun untuk menjadi penulis "mahir" tentu tidak mudah karena diperlukan proses yang panjang. Apakah bakat dibutuhkan? Mungkin ya. Tetapi saya lebih meyakini bakat sebesar apapun tidak akan menjadikan seseoranag penulis jika tidak melakukan proses untuk menjadi penulis. "Proses menjadi" atau kegiatan berporses ini maksudnya adalah melatih diri terus-menerus dengan penuh kesabaran, belajar dengan mempraktekkan hingga pada suatu tahap tertentu mencapai level "mahir". Lupakan dulu soal teori bakat. Semua penulis besar tidak memulai profesinya penulis dengan betul-betul mengetahui bahwa dirinya berbakat luar biasa. Mereka hanya berproses terus menerus, jatuh-bangun, jatuh-bangun lalu mencapai titik tertentu dalam proses tersebut hingga lahir menjadi seorang penulis yang dianggap luar biasa.
Motivasi dan Latihan
Membaca buku tentang menulis atau mempelajari teori tentang menulis adalah penting tetapi itu saja tidak cukup. Pengetahuan yang didapat itu hanya tentang cara menulis. Untuk menjadi penulis dibutuhkan langkah selanjutnya yaitu praktek menulis. Latihan menulis secara teratur yang akan menjadikan kita penulis. Kuncinya adalah latihan penuh semangat, tanpa kenal lelah.
Faktor yang tak kalah penting adalah motivasi. Kekuatan penggerak yang berasal dari dalam diri menjadi faktor penentu apakah seseorang akan menjadi penulis atau tidak. Motivasi yang kuat akan membuat seseorang "tahan banting" untuk terus berproses hingga tercapai cita-cita menjadi penulis. Minat dan hasrat yang kuat disertai rasa cinta yang mendalam sangat dibutuhkan untuk menuntaskan proses menjadi penulis.Carilah alasan terdalam, alasan sangat kuat yang dapat menjawab pertanyaan dari diri sendiri mengapa ingin menjadi penulis. Temukan motivasi paling kuat itu, jadikann sebagai sumber semangat untuk berproses, terus berlatih hingga mencapai kemahiran dalam menulis.
Alat dan Media yang dibutuhkan
Sebenarnya tidak dibutuhkan banyak alat untuk menjadi penulis. Otak dengan pancaindera serta anggota tubuh yang sudah dianugerahkan Tuhan adalah alat yang paling penting. Aset utama yang tak ternilai harganya adalah otak berikut pancaindera dan anggota tubuh yang digunakan untuk menulis. Perlengkapan lainnya hanya penujang. Jadi, langkah pertama yang dibutuhkan adalah menjaga kesehatan dan keselamatan aset yang luar biasa ini, mengisi dan menggunakannya dengan teratur hingga dapat bekerja pada kondisi terbaik.
Seiring perkembangan jaman dan kemajuan teknologi, setiap jaman memberikan kemudahan tertentu. Mulai dari jaman tullisan pada media batu, pelelah daun dan tulang belulang, lalu era pensil dengan selembar kertas, kemudian era mesin ketik hingga munculnya era komputerisasi maka kegiatann berproses ini semakin dipermudah oleh setiap perubahan jaman.
Jaman sekarang, proses ini dimudahkan dengan berbagai macam tools untuk membantu kita menulis. Proses melatih diri ini semakin dipermudah dengan lahirnya teknologi internet. Munculnya Jejaring Sosial dan Media Blog seperti ini sangat membantu kita berproses. Kita bisa berlatih dengan menulis apa saja yang menjadi minat kita lalu mengirimnya ke media jejaring sosial atau media blog.Teruslah berproses. Lakukan latihan menulis berbagai hal yang menjadi perhatian dan minat kita setiap hari. Temukan movitasi paling kuat yang menjadi alasan mengapa ingin menulis. Manfaatkan jejaring sosial dan media blog untjuk menerbitkan tulisan.[]
- Ditulis : JAAFAR
- Editor : JNB
Tulisan terkait:
Jika Kita bisa Membaca maka Kita bisa Menulis
Bersahabat dengan Pertanyaan